Memelihara macam-macam ikan hias air laut di rumah punya banyak manfaat positif, lho! Mulai dari mempercantik rumah, sampai menyehatkan tubuh dan jiwa. Kalau masih bingung harus memilih jenis ikan apa dan bagaimana cara memeliharanya, kamu bisa cari informasinya di sini.
Stres, bosan, dan butuh hiburan di rumah? Daripada main hape terus-terusan, kamu bisa mencoba memelihara macam-macam ikan hias air laut yang akan kami bahas dalam artikel ini.
Bicara soal peliharaan, ikan memang tak boleh dilewatkan. Memelihara hewan yang pernah dimasukkan dalam kelas Pisces ini diyakini bisa memberikan banyak manfaat. Di antaranya termasuk menghilangkan stres, menstabilkan detak jantung, menambah keindahan rumah, dll.
Akan tetapi, perawatannya tentu berbeda dengan kucing, anjing, kelinci, dan hewan darat lainnya. Sehingga, kamu perlu mencari info lebih dalam dulu sebelum mulai membeli.
Kalau kamu masih tergolong pemula, kamu bisa menemukan banyak info di sini. Mulai dari tentang plus minus, hal-hal yang perlu diperhatikan, cara memelihara, hingga jenisnya yang populer dijadikan peliharaan.
Plus Minus Menjadikan Ikan Hias Air Laut sebagai Peliharaan
Seperti disebut sebelumnya, memelihara ikan dapat memberikan berbagai macam manfaat. Lantas, kenapa macam-macam ikan hias air laut yang akan kami bahas kali ini?
Ikan jenis ini banyak digemari karena memiliki pilihan warna yang menarik. Apalagi kalau kamu pintar mengombinasikannya dengan koral dan biota laut lainnya. Akuariummu pasti akan tampak lebih hidup dan berwarna.
Selain itu, hewan yang disebut saltwater fish dalam bahasa Inggris ini umumnya memiliki kebiasaan unik. Buntal laut (puffer fish) misalnya, sangat ramah dan haus perhatian. Tak heran mereka suka berenang di bagian depan akuarium agar dapat berinteraksi dengan tuannya.
Akan tetapi, perlu diingat kalau pemeliharaan saltwater fish sedikit ribet. Apalagi kalau rumahmu berjauhan dari laut. Kamu perlu menyesuaikan akuariummu agar layak ditempati binatang-binatang cantik dan lucu ini.
Kamu pun mungkin perlu memasang peralatan peralatan tertentu. Sehingga, kamu juga harus siap mengeluarkan biaya lebih untuk membeli aksesoris atau memasangnya.
Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Kucing Persia yang Bisa Kamu Jadikan Peliharaan
Yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Mulai Memelihara
Memang apa aja sih, yang perlu dipertimbangkan sebelum mulai memelihara macam-macam ikan hias air laut? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
1. Kombinasi Biota dalam Akuarium
Masing-masing jenis ikan mungkin memiliki kebutuhan hidup berbeda. Ada yang tahan pH dan suhu tertentu, ada juga yang tidak. Jadi, pertimbangkan apakah mereka dapat hidup di dalam akuarium yang sama. Apalagi kalau kamu berniat menambahkan koral hidup atau biota laut lainnya.
Terkadang meski memiliki habitat serupa, ada beberapa spesies yang merugikan satu sama lain sehingga tidak cocok disaturumahkan. Sebaliknya, ada beberapa spesies yang memiliki simbiosis mutualisme dengan biota lain sehingga perlu disatukan.
Kalau kamu masih hijau dan belum terlalu mengenal dunia perikanan, ada baiknya memilih saltwater fish yang dapat hidup mandiri. Jadi, kamu hanya memelihara ikan tanpa tambahan koral hidup atau biota lain. Tipe akuarium ini disebut juga sebagai fish only (FO) yang perawatannya tergolong lebih mudah.
Sebaliknya, akuarium yang mendapat tambahan kombinasi koral hidup sering disebut fish only with live rock (FOWLR). Perawatannya lebih sulit sehingga tidak disarankan untuk pemula.
2. Kondisi Lingkungan
Kalau kamu sudah menentukan jenis apa yang ingin dipelihara, cari tahu kebutuhan hidup mereka. Karena terbiasa hidup di air asin, tentunya mereka tidak akan bisa hidup di air keran biasa.
Memang ada macam-macam ikan hias air laut yang bisa hidup di air tawar. Namun, tetap saja kamu perlu mencampurnya dengan garam hingga salinitasnya sesuai. Air pun perlu difilter agar terjamin kebersihannya.
Temperatur dalam akuarium tak kalah penting untuk diperhatikan. Macam-macam ikan hias air laut yang berasal dari daerah tropis umumnya bisa bertahan di suhu 25°C, sedangkan yang berasal dari daerah dingin harus hidup di bawah suhu ruangan.
Perubahan temperatur pun di laut umumnya tidak sesignifikan di air tawar. Akibatnya, biota di dalamnya juga lebih terbiasa dengan temperatur stabil. Beberapa ikan bahkan bisa mati jika terjadi penurunan atau kenaikan beberapa derajat temperatur dalam waktu singkat.
Aliran air juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi aslinya. Kamu bisa membuat arus atau gelombang kecil dengan menggunakan pompa atau desain aliran air.
Untuk pH, bisa berbeda-beda tergantung peliharanmu. Namun umumnya berkisar antara 7,6 – 8,4. Kalau kamu juga memelihara koral hidup, pH sebaiknya dipertahankan di angka 8 – 8,4.
Selain itu, kamu perlu mempertimbangkan kadar ammonia, nitrat, dan nitrit dalam akuarium. Mungkin saja kamu perlu menambahkan substrat dan bakteri pengurai atau menggunakan coil denitrator agar air tetap aman bagi hewan peliharaanmu.
3. Ukuran Akuarium
Akuarium untuk macam-macam ikan hias air laut sebaiknya dibuat lebih besar dari air tawar (freshwater fish). Pasalnya, mungkin ada beberapa instalasi tambahan yang perlu kamu pasang.
Ditambah lagi, ada beberapa spesies yang sangat aktif sehingga perlu area lebih luas untuk bereksplorasi. Kalau terlalu sempit, bisa bisa mereka malah stres dan mati.
Kamu pun perlu memikirkan seberapa besar kira-kira hewan peliharaanmu akan membesar. Bayangkan aja kalau kamu sudah terlanjur beli akuarium kecil, ternyata ikanmu tumbuh berkali-kali lipat dalam beberapa bulan dan kamu perlu beli akuarium baru. Malah jadi boros, kan?
Yang tak kalah penting, ukuran akuarium yang lebih besar diperlukan karena kemampuan menampung oksigen yang dimiliki air garam hanya sekitar 80% air tawar. Semakin banyak air yang kamu sediakan, semakin tinggi pula oksigen yang dimilikinya.
4. Sistem Pencahayaan
Hal ini perlu diperhatikan jika kamu memilih tipe akuarium FOWLR. Pasalnya, ada beberapa jenis koral yang membutuhkan instensitas dan periode pencahayaan tertentu untuk bertahan hidup.
Tentunya, sistem pencahaan ini juga membutuhkan biaya tambahan. Karena itulah kamu yang masih pemula disarankan untuk memilih tipe akuarium FO saja. Kalau ingin akuariummu makin berwarna dan menarik, kamu bisa menghiasnya dengan koral yang sudah mati atau imitasi.
Tapi kalau tetap ingin memelihara koral hidup, kamu bisa memilih lampu LED. Lampu jenis ini umumnya lebih hemat listrik dan tahan lama.
Sementara itu, tipe akuarium FO lebih bebas memilih sistem pencahayaan karena tidak berpengaruh langsung terhadap keberlangsungan hidup saltwater fish di dalamnya. Tinggal sesuaikan dengan selera dan bujet yang kamu miliki.
5. Kebutuhan Makanan
Saltwater fish umumnya memiliki kebutuhan makanan yang lebih tinggi dibandingkan freshwater fish. Beberapa spesies cukup pemilih dan hanya mau menyantap makanan yang masih hidup seperti plankton, tumbuhan, atau ikan kecil lainnya.
Gawatnya, menu makanban ini dapat mempengaruhi penampilan macam-macam ikan hias air laut. Jika kita bisa menyediakan makanan yang biasa mereka dapatkan di alam liar, warna tubuhnya bisa lebih jelas dan cantik.
Untuk itu, lebih baik hindari hewan yang hanya mau menyantap makanan hidup kalau kamu tidak yakin bisa memenuhinya. Lebih baik, pilihlah jenis yang lebih fleksibel dalam menyantap makanan.
Baca juga: Jenis Jenis Kelinci yang Cocok untuk Kamu Jadikan Peliharaan
Cara Memelihara Ikan Hias Air Laut
Usai mengetahui apa saja yang perlu dipertimbangkan, sekarang saatnya mencari tahu cara memelihara macam-macam ikan hias air laut. Mulai dari persiapan aksesoris yang akan diinstalasi, menyiapkan akuarium, aklimatisasi, sampai perawatannya sehari-hari.
Perlu kamu ingat bahwa kebutuhan masing masing spesies mungkin berbeda sehingga kamu perlu melakukan penyesuaian. Yuk, langsung simak caranya di bawah ini.
1. Siapkan Aksesoris yang Ingin Dipasang
Aksesoris di sini bukan hanya perhiasan dekoratif, melainkan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan hewan peliharaanmu. Biasanya, yang kamu butuhkan termasuk:
- Pompa oksigen (aerator) untuk sirkulasi. Jarang ada ikan hias air laut yang bisa bertahan tanpa oksigen.
- Lampu untuk proses fotosintesis biota (kalau ada ganggang dan flora lainnya).
- Skimmer untuk mengangkat kotoran dan lemak dalam akuarium.
- Sump dan filter sebagai penyaring dan penampung kotoran.
- Coil denitrator untuk menetralisir nitrat dalam air.
- Chiller untuk macam-macam ikan hias yang membutuhkan suhu dingin
- Calcium reactor jika ada koral atau binatang lain yang membutuhkan kalsium.
- Alat uji pH, termometer, uji salinitas, uji kadar nitrat/nitrit/amonia, dll.
2. Set Akuarium
Selanjutnya, set akuarium agar dapat digunakan sebagai tempat tinggal hewan peliharaanmu. Masukkan air yang sudah digarami sesuai kebutuhan. Kalau tidak mau repot, kamu juga bisa membeli air laut di toko ikan.
Pasang semua aksesoris yang sudah kamu siapkan dan pastikan semuanya bisa berfungsi dengan baik. Kalau sudah, jangan buru buru memasukkan macam-macam ikan hias air laut yang kamu pilih.
Diamkan dulu selama 1 – 4 minggu untuk menunggu sampai siklus nitrogen bisa berjalan stabil. Siklus nitrogen sendiri bertujuan untuk menguraikan amonia dan nitrit yang berbahaya bagi kelangsungan hidup hewan peliharaanmu.
Kalau langsung dimasukkan dan siklus nitrogen belum berjalan, bisa bisa peliharaanmu malah keracunan amonia dari kotorannya sendiri dan mati. Untuk mempercepat proses ini, kamu bisa memasukkan bakteri pengurai sebagai starter. Bakteri yang umum dipakai adalah nitrosomonas (untuk menguraikan amonium menjadi nitrit) dan nitrobakter (untuk mengubah nitrit menjadi nitrat).
Nitrat sendiri sebenarnya tidak terlalu berbahaya bagi saltwater maupun freshwater fish. Namun, senyawa ini bisa merangsang pertumbuhan lumut yang pada akhirnya juga mengganggu. Karena itulah coil denitrator untuk menetralisir nitrat juga diperlukan.
3. Aklimatisasi
Setelah akuarium siap, macam-macam ikan hias air laut masih perlu diaklimatisasi agar bisa menyesuaikan diri dengan temperatur air. Caranya, ikan jangan langsung dimasukkan ke dalam air. Tapi, apung apungkan di permukaan dengan posisi masih di dalam plastik selama sekitar 20 menit.
Setelah itu, buka plastik dan masukkan sedikit air dari akuarium ke dalamnya. Diamkan selama 10 menit. Baru kamu bisa melepaskan hewan peliharaanmu ke dalamnya.
4. Pemberian Makanan
Soal makanan, sesuaikan dengan jenis ikan hias air laut yang kamu punya. Cari tahu apakah mereka tergolong herbivora, karnivora, atau omnivora. Kalau ingin memberikan pelet, jangan lupa tanyakan aturan pakainya pada penjual.
Umumnya, kamu bisa memberi makan peliharaanmu 2 kali sehari. Makanan ini idealnya harus habis dalam 3 – 5 menit. Kalau masih belum habis, mungkin kamu terlalu banyak memberikannya. Cobalah kurangi porsinya lain kali.
Pemberian makanan yang terlalu banyak justru bisa membuat peliharaanmu overdosis dan mati. Sisa-sisa makanan dan kotoran hewan yang berlebihan juga dapat mencemari dan menurunkan kualitas air.
Untuk koral hidup, biasanya perlu disuapi dengan jepit karena kalah cepat dengan ikan. Kamu juga bisa memberinya makan di malam hari saat pesaingnya sudah mulai beristirahat. Makanan yang umum diberikan adalah udang segar berukuran kecil.
rnrn
5. Menjaga Kebersihan Akuarium
Siapa sih yang tidak suka hidup di rumah yang bersih? Macam-macam ikan hias air laut pun demikian. Selain indah secara estetika, kebersihan lingkungan juga penting agar kesehatannya terjaga.
Oleh karena itu, usahakan untuk rajin membersihkan skimmer, sump, dan filtermu seminggu sekali. Air juga perlu diganti setidaknya 10% setiap minggu. Kalau sudah mulai gelap dan berbau, kamu bisa menggantinya sebanyak 25%.
Ada kalanya kamu perlu membersihkan akuariummu secara menyeluruh. Kalau itu yang sedang terjadi, kamu perlu memindahkan peliharaanmu ke penampungan sementara. Sebelum mengembalikannya, pastikan siklus nitrogen sudah berjalan stabil dan lingkungannya sudah sesuai.
Sehari-hari, kamu bisa menjaga kebersihan dengan tidak memberikan pakan berlebihan seperti disebut sebelumnya. Selain itu, jika ada peliharaanmu yang mati, segera angkat agar tidak mencemari air, terutama jika akuariummu berukuran kecil.
Ukuran akuarium dan volume air memang berpengaruh terhadap kestabilan lingkungan di dalamnya. Sebagai contoh, saat ada satu ekor ikan yang mati, tingkat pencemaran air dalam akuarium berkapasitas 10 liter jauh lebih tinggi dibandingkan yang berkapasitas 400 liter. Karena itulah kamu disarankan menggunakan akuarium berukuran besar jika ingin memelihara macam-macam ikan hias air laut.
Pencegahan Penyakit
Ada berbagai macam penyakit yang bisa menyerang saltwater fish. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, dll.
Bakteri umumnya menyerang organ dalam serta membuat kulit dan insang busuk. Parasit membuat kulit pucat dan berlendir. Terkadang peliharaanmu juga jadi suka menyendiri. Sementara itu, penyakit akibat jamur biasanya ditandai dengan munculnya bercak putih, kelabu, atau hitam pada kulit.
Kondisi lingkungan yang tidak sesuai, makanan yang kurang baik, dan stres dapat meningkatkan risiko peliharaanmu terserang penyakit. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan makanan yang sesuai.
Usahakan untuk mengecek pH secara berkala. Saat pH menjadi asam, ada kemungkinan kadar amonia meningkat. Kamu bisa menambahkan kalsium ke dalam air untuk meningkatkan pH.
Kamu pun bisa memberikan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Suplemen suplemen ini ada yang sudah dicampur dengan pelet sehingga dapat diberikan 2 kali sehari.
Kalau terlanjur terserang, biasanya ada obat yang dijual di toko ikan. Misalnya saja arycil, oxytetracylin, chloramphenicol, formalin, dll. Tinggal sesuaikan dengan penyakit yang sedang diderita peliharaanmu.
Baca juga: Ciri Ciri Hewan Panda dan Fakta Menariknya yang Perlu Kamu Ketahui
Macam-Macam Ikan Hias Air Laut Populer
Masing masing orang punya pertimbangan sendiri dalam memilih jenis saltwater fish yang ingin dipelihara. Namun umumnya, kemudahan perawatan, warna, dan keunikan adalah tiga hal yang banyak dilihat. Kalau kamu masih galau dan bimbang memilih, coba saja lihat daftar saltwater fish populer ini.
1. Macam-Macam Ikan Hias Air Laut yang Mudah Perawatannya
Tipe saltwater fish ini sangat cocok untuk kamu yang masih pemula dalam hal perikanan. Umumnya mereka memiliki daya tahan tubuh yang cukup kuat dan tidak membutuhkan makanan yang sulit dicari.
Penasaran apa saja contoh-contohnya? Simak di bawah ini.
a. Watchman Goby
Banyak pehobi berpengalaman menyarankan pemula untuk memelihara watchman goby. Terutama goby kuning yang sering juga disebut yellow shrimp atau prawn goby.
Spesies ini memiliki daya tahan tubuh tinggi sehingga tidak mudah mati. Ia juga mudah beradaptasi dengan kehidupan akuarium dan tidak pilih-pilih makanan. Kamu bisa memberinya udang udangan kecil 2 kali sehari.
Warna dan bentuk goby pun sangat cantik, yakni kuning terang dengan kepala yang lebih besar dari tubuhnya. Untuk jenis lain, ada yang memiliki warna dasar putih dengan totol biru atau pink.
Panjang badannya sendiri hanya sekitar 3,5 cm sehingga kamu tidak memerlukan akuarium yang terlalu besar. Hewan dengan nama ilmiah Cryptocentrus ini juga mudah ditemukan di perairan Indonesia.
Kelebihan lain, ikan hias kecil yang cantik ini suka mencari sisa sisa makanan yang ada di pasir. Jadi, ia bisa sekaligus berperan sebagai pembersih akuarium.
Ditambah lagi, goby termasuk hewan yang dapat disaturumahkan dengan macam-macam ikan hias air laut lain. Jadi kamu bisa mengombinasikannya dengan saltwater fish lain yang juga berwarna indah.
Hanya saja, goby punya sifat teritorial. Ia justru agresif dan suka menyerang spesies sesamanya dan pembersih pasir lain. Kalau memang ingin punya lebih dari satu goby, peliharalah sepasang goby jantan dan betina.
Yang perlu diingat lagi, ia termasuk pelompat yang cukup handal. Lebih baik, tutuplah bagian atas akuariummu agar peliharaanmu tidak melompat sampai ke luar akuarium.
b. Firefish
Selanjutnya, ada firefish yang juga cocok dipelihara oleh pemula. Pemilik nama ilmiah Nemateleotris magnifica ini sangat lincah dan menarik untuk dilihat. Pilihan makanannya pun cukup beragam dan mudah dicari. Kamu bisa memberinya plankton, ganggang, bahkan ikan asin.
Panjang maksimalnya sekitar 7,5 cm. Tidak terlalu besar sebenarnya, tapi ada baiknya kamu memeliharanya sendiri kalau akuariummu tidak terlalu besar. Pasalnya, ia suka berlari ke sana kemari dan membutuhkan ruang gerak luas.
Ditambah lagi, firefish cukup pemalu dan suka bersembunyi sampai merasa aman. Ditakutkan, kalau ada saltwater fish lain yang hidup bersamanya dalam akuarium sempit, ia malah takut keluar dan akhirnya stres.
Untuk menunjang sifatnya ini, sediakan ornamen koral atau batu batuan sebagai tempat bersembunyi. Sama seperti goby, ia juga suka melompat keluar sehingga sebaiknya kamu menutup akuariumnya.
c. Clownfish
Kalau hanya mendengar namanya saja, mungkin kamu masih asing. Tapi kalau melihat gambarnya, pasti kamu sudah tahu saltwater fish yang satu ini. Pasalnya, ia adalah ikan yang menjadi karakter utama film Finding Nemo.
Kalau di Indonesia, clownfish atau anemonefish disebut juga ikan badut atau giru. Giru banyak ditemukan di Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Laut Merah, dan Great Barrier Reef. Terutama di perairan dangkal di karang-karang tertutup.
Pilihan warna clownfish sebenarnya bermacam-macam tergantung spesiesnya. Ada yang kuning, oranye, kemerahan, hingga kehitaman dengan garis garis putih di tubuhnya. Akan tetapi, karena ada film Finding Nemo, yang berwarna oranyelah yang paling banyak dicari.
Dari segi pemeliharaan, clownfish tergolong mudah. Terutama jika kamu membeli anakan hasil penangkaran karena tidak perlu menyesuaikan diri secara ekstrim dengan lingkungan baru.
Ia memiliki daya tahan cukup tinggi terhadap penyakit, juga tidak pilih-pilih makanan. Kamu bisa memberinya sisa makanan, plankton, makanan beku, dll.
Kamu pun bisa mengembangbiakkannya sendiri dalam akuariummu. Dari awal, cobalah membeli anakan clownfish jantan dan betina. Mereka akan menjadi pasangan sendiri tanpa harus kamu rangsang.
Clownfish dewasa bisa mencapai panjang maksimal 15 cm. Kalau sudah menemukan spot yang disukainya dalam akuarium, ia akan jarang meninggalkan tempat tersebut.
Karena sifatnya yang tenang, kamu bisa menggabungkannya dengan macam-macam ikan hias air laut lain. Akan tetapi, hindari merumahkannya dengan clownfish spesies lain karena dapat memicu persaingan.
Di alam liar, giru bersimbiosis mutualisme dengan anemon. Kamu tidak wajib memelihara anemon dalam akuariummu. Namun kalau ingin, usahakan untuk menggunakan akuarium yang cukup besar karena kebutuhan areanya pasti meningkat.
d. Hawkfish
Hawkfish merupakan saltwater fish tropis yang banyak hidup di kumpulan koral di Atlantik dan Indo-Pasifik. Hewan ini dicirikan dengan kepala berukuran besar dan tubuh tebal.
Ukuran maksimalnya sekitar 7 – 15 cm, membuatnya cocok dipelihara dalam akuarium. Hawkfish pun mempunyai pilihan warna beragam dan indah, ditambah pemeliharaan yang mudah sehingga membuatnya populer di kalangan pehobi.
Beberapa spesies yang paling banyak diminati adalah longnose hawkfish dan flame hawkfish. Seperti namanya, longnose memiliki moncong panjang. Sedangkan flame hawkfish memiliki warna merah terang seperti api.
Hawkfish tergolong karnivora dan hobi berburu. Kamu bisa memberinya makan udang kecil yang masih hidup. Akan tetapi, ia juga bisa diberi mekanan beku atau pelet sehari sekali.
Saat berburu mangsa atau menunggu makanan datang, hewan ini suka bersembunyi dan mengintai dari balik karang. Oleh karena itu, ada baiknya kamu menyediakan ornamen koral di dalam akuarium.
Selain koral, kebanyakan hawkfish juga lebih suka berada di bagian bawah akuarium. Oleh karena itu, jangan satukan ia dengan macam-macam ikan hias air laut lain yang hobi berada di bawah seperti goby, terutama jika akuariummu tergolong kecil.
e. Chalk Bass
Kalau danamu memang terbatas untuk membeli akuarium besar, kamu bisa memiliki chalk bass sebagai peliharaan. Saltwater fish ini memiliki panjang maksimal 7,5 – 8 cm saja. Daya tahannya terhadap perubahan kualitas air pun tergolong kuat.
Pemilik nama ilmiah Serranus tortugarum ini juga lumayan tahan terhadap serangan penyakit. Dari segi makanan, ia tergolong karnivora dan dapat mengonsumsi udang dan ikan kecil.
Warnanya sendiri oranye dengan sedikit aksen keunguan di bagian tengah. Di kepala dan tubuhnya terdapat garis vertikal putih kebiruan yang semakin membuatnya terlihat cantik.
Kelebihan lainnya, chalk bass tergolong ramah terhadap spesies lain. Kamu pun bisa memelihara beberapa ekor chalk bass sekaligus. Dengan catatan, masukkan ke dalam akuarium bersama-sama untuk mencegah bentrokan.
Soal reproduksi, ia tergolong hermaprodit dan dapat mengganti jenis kelaminnya sebanyak 20 kali dalam satu hari. Pergantian kelamin ini dilakukan sebagai bentuk respon terhadap pasangan yang mendekatinya.
Meski bisa mudah berganti kelamin, chalk bass termasuk setia, lho. Ia tak lekas berganti pasangan bahkan ketika salah satunya pergi atau hilang dari kelompok. Kamu dan mas/mbak pacar jangan mau kalah, ya!
Baca juga: Berkenalan dengan Jenis-Jenis Burung Hantu yang Bisa Dipelihara di Indonesia
2. Macam-Macam Ikan Hias Air Laut Berwarna Cantik
Selain kemudahan pemeliharaan, penampilan tentu menjadi salah satu pertimbangan para pehobi dalam memilih macam-macam ikan hias air laut yang ingin dipelihara. Kira-kira, apa saja ya jenis saltfish water yang populer karena memiliki tampilan dan warna cantik? Yuk, langsung simak beberapa contohnya ini!
a. Coral Beauty
Nama lengkapnya coral beauty angelfish. Kadang dipanggil juga two-spined angelfish. Saltwater fish ini sangat digemari karena warna tubuhnya yang indah dan beragam tergantung habitat aslinya.
Beberapa warna yang paling sering ditemukan adalah merah menyala dengan aksen ungu di bagian sirip. Ada juga yang memiliki perpaduan warna kuning, oranye, dan biru. Warna-warna ini sangat terang dan tidak akan pudar seiring pertambahan umur.
Usianya sendiri bisa mencapai 10 – 15 tahun. Sedangkan ukuran maksimalnya hanya sekitar 10 cm karena tergolong dwarf angelfish.
Di balik tampilannya yang terlihat elegan, spesies ini ternyata cukup mudah dipelihara, lho. Ia bahkan memiliki daya tahan tubuh tertinggi di antara dwarf angelfish lainnya. Ia juga mudah beradaptasi dengan kondisi akuarium.
Hanya saja, kamu butuh akuarium yang agak besar karena coral beauty termasuk agresif dan sering berebut teritorial baik dengan sesama dwarf angel maupun biota lain yang berukuran lebih kecil.
Untuk makanan, coral beauty bisa diberi makanan ikan dalam bentuk flake, makanan beku, atau rumput laut. Kalau kamu memelihara karang hidup, mereka juga bisa memakan ganggang yang tumbuh di atasnya.
Oh ya, spesies ini bisa menjadi carrier beberapa macam penyakit. Jadi sebelum menggabungkannya dengan macam-macam ikan hias air laut lain di akuarium utama, simpan dulu di tempat terpisah agar tidak mencemari air dan biota lain di dalamnya.
b. Royal Gramma
Saltwater fish yang satu ini memiliki perpaduan warna unik yang mungkin akan mengingatkanmu pada es rasa anggur dan jeruk. Bagian kepala hingga tengah badannya berwarna ungu, sementara sisanya berwarna oranye. Benar-benar menyegarkan mata.
Ukurannya sendiri tergolong kecil. Panjang maksimalnya hanya 8 cm sehingga cocok dipelihara di akuarium berkapasitas minimal 115 liter. Pemilik nama Latin Gramma loreto ini pun dapat dikembangbiakkan di dalamnya.
Soal perawatan, saltwater fish yang juga disebut sebagai fairy basslet ini tergolong mudah. Selain memiliki daya tahan tinggi terhadap berbagai macam penyakit, pakannya juga gampang didapatkan.
Sebagai karnivora, ia doyan makan pelet, udang kecil, ikan kecil, makanan beku, dll. Akan tetapi, cobalah memberikannya secara bergantian agar tidak cepat bosan dan jadi pemilih.
Royal gramma juga suka mengonsumsi plankton dan dapat bertindak sebagai pembersih akuarium. Ia mampu mengangkat dan memakan parasit yang ada di kulit ikan lain.
Hubungannya dengan macam-macam ikan hias air laut lain pun tergolong baik. Royal gramma justru agresif dan teritorial terhadap spesiesnya sendiri. Oleh karena itu, ada baiknya kamu tidak menyatukan royal gramma dengan royal gramma lain, kecuali jika mereka memiliki jenis kelamin berbeda.
Usahakan juga untuk tidak menyatukan hewan asal Caribbean ini dengan spesies lain yang berukuran lebih kecil. Bisa bisa, ia malah tertarik untuk memburu dan memakannya. Kamu tentu tidak ingin itu terjadi, kan?
c. Dory/Tang/Botana/Letter Six/Surgeon Fish
Merasa familiar dengan saltwater fish yang satu ini? Nggak heran karena ia pernah muncul sebagai salah satu tokoh utama di film anak-anak Finding Nemo dan Finding Dory. Ialah ikan yang menjadi inspirasi karakter Dory.
Nggak hanya di film, dory ternyata merupakan nama aslinya di kehidupan nyata, lho! Terkadang ia juga dipanggil tang, botana, letter six, atau surgeon fish. Panggilan yang terakhir ini muncul karena ekornya dianggap menyerupai alat yang sering dipakai dokter dalam operasi. Ekor ini juga tajam sehingga kamu harus berhati-hati jika ingin memegangnya.
Badannya sendiri berbentuk oval pipih dengan ukuran maksimal mencapai 20 – 30 cm. Warnanya bermacam-macam. Termasuk yang paling banyak dicari adalah dory biru dengan aksen hitam di badan dan kuning di bagian ekor, mirip dengan yang ada di film. Selain itu, dory kuning terang dan biru muda juga cukup populer.
Warna kulit ini bisa berubah dalam kondisi tertentu. Dory biru misalnya, warnanya berubah menjadi pucat saat bertelur. Sementara itu, warna dory kuning lebih pudar di malam hari.
Dari segi perawatan, ikan ini agak susah sehingga lebih baik dipelihara oleh kamu yang sudah berpengalaman. Daya tahannya terhadap penyakit agak rendah, kecuali jika kamu benar-benar memperhatikan kondisi lingkungan di akuarium dan menyediakan ganggang dalam jumlah cukup untuknya.
Ganggang sendiri memang menjadi makanan utama dory. Ia kerap memakan ganggang yang tumbuh di permukaan koral hidup, termasuk yang tidak disukai ikan lain karena bisa membuat tersedak. Karena itulah dory dianggap penting untuk menjaga kesehatan koral.
Simbiosis mutualisme dengan koral ini juga membuatnya lebih cocok dipelihara di akuarium tipe FOWLR. Ukuran akuarium yang perlu disiapkan sendiri minimal berkapasitas 208 liter.
d. Flame Angel
Selain coral beauty, masih ada macam-macam ikan hias air laut dengan warna yang cantik dari keluarga angelfish. Kali ini ada flame angelfish yang banyak ditemukan di perairan tropis seperti Samudera Pasifik, Hawaii, Cook Island, dll.
Seperti namanya, saltwater fish ini memiliki warna dasar merah-oranye terang seperti halnya api. Di bagian badannya terdapat garis hitam, sementara ekornya dihasi warna biru keunguan.
Ukuran tubuh maksimalnya sendiri hanya 15 cm. Namun, ia tergolong perenang aktif dan lincah sehingga cocok dipelihara di akuarium yang agak besar, setidaknya yang berkapasitas 208 liter.
Di alam liar, pemilik nama Latin Centropyge loriculus ini suka makan ganggang dan udang-udangan. Namun di akuarium, kamu bisa mencoba memberikannya udang beku, rumput laut, pelet, tuna, dll.
Meski penampilannya terlihat cukup garang dan berapi-api, flame angel ternyata agak pemalu. Terutama jika dimasukkan ke dalam akuarium yang sudah terisi ikan dan biota lainnya. Butuh waktu sekitar seminggu untuknya beradaptasi dan dapat menjelajahi akuarium dengan nyaman.
e. Mandarin
Ada lagi nih, saltwater fish berwarna indah yang jadi favorit para pehobi untuk dipelihara. Adalah mandarin fish yang berasal dari perairan hangat di Samudera Pasifik.
Dinamai mandarin karena warnanya mengingatkan kita akan pakaian tradisional Kekaisaran China di zaman dahulu. Sangat indah. Warna dasarnya biru dan dihiasi pola unik berwarna oranye dan kuning. Ia termasuk satu dari dua hewan vertebrata di dunia yang warna birunya berasal dari pigmen sel.
Terkadang, ada juga mandarin yang memiliki warna dasar hijau dan merah. Sementara itu, pola tubuhnya bervariasi antara merah, hitam, pink, dan biru.
Meski banyak difavoritkan, perawatan mandarin agak susah sehingga kurang cocok dipelihara olehmu yang masih pemula. Sebenarnya, daya tahan tubuhnya terhadap penyakit cukup tinggi. Akan tetapi, ia sulit beradaptasi dengan kehidupan akuarium dan suka pilih-pilih makanan.
Di alam liar, makanan favoritnya adalah amphipoda, copepoda, siput, telur ikan, dan ostracoda hidup. Terkadang mandarin akan menolak makan sama sekali jika tidak disajikan makanan favoritnya di akuarium. Repot, kan?
Baca juga: Inilah Dinosaurus Terbesar di Dunia yang Akan Membuatmu Takjub
3. Macam-Macam Ikan Hias Air Laut Unik
Bagi sebagian pehobi berpengalaman dan punya banyak uang, keunikan jadi salah satu hal yang dipertimbangkan dalam memilih jenis ikan yang ingin mereka pelihara. Keunikan ini bisa datang dari bentuk tubuh maupun kelangkaannya.
Kalau kamu penasaran apa saja saltwater fish unik yang ada di dunia, kamu bisa lihat beberapa contohnya ini.
a. Lionfish
Hewan yang sering disebut sebagai lepu ayam di Indonesia ini berasal dari daerah tropis dan sub tropis di Laut Hindia Selatan, Pasifik Selatan, dan Laut Merah. Ia terutama banyak ditemukan di area laguna dan dekat terumbu karang.
Lionfish dicirikan oleh siripnya yang unik dan berbentuk seperti duri-duri tajam. Saat dipakai berenang, sirip-sirip ini akan mengembang menyerupai surai singa. Dari situ jugalah nama lionfish berasal.
Selain memiliki bentuk yang tak biasa, warna tubuhnya juga cantik. Pteoris volitan (red lionfish) misalnya, memiliki warna dasar merah dengan garis-garis hitam putih di sekujur badan hingga sirip. Sementara itu, Pterois miles (devil firefish) warnanya kekuningan dengan garis merah dan hitam.
Penampilan yang cantik dan menarik ini membuat lionfish digemari para pehobi. Padahal siripnya beracun dan dapat menimbulkan rasa sakit berkepanjangan kalau tersengat.
Kalau ingin memeliharanya, pastikan kamu memiliki akuarium berkapasitas besar, minimal 450 liter. Panjang tubuh maksimalnya memang lumayan besar, mencapai 35 – 47 cm.
Akuarium yang lebih luas bahkan diperlukan jika kamu ingin memelihara lebih dari satu. Sebisa mungkin, pilih lionfish dengan ukuran tubuh sama dan dimasukkan secara simultan untuk menghindari konflik.
Bagaimana kalau ingin merawatnya dengan macam-macam ikan hias air laut yang lain? Pilihlah yang ukurannya lebih besar seperti kerapu, trigger, angelfish besar, dan baronang. Hindari memeliharanya bersama ikan hias kecil karena kemungkinan akan dimakan.
Seperti singa, lionfish memang tergolong karnivora. Saat pertama tama dimasukkan dalam akuarium, mungkin ia akan pilih-pilih makanan. Cobalah memberinya udang hidup atau ikan kecil untuk memancing nafsu makannya. Kalau sudah terbiasa, barulah kamu bisa memberikan makanan beku.
b. Yellow Boxfish
Kalau lionfish masih kurang unik menurutmu, mungkin kamu perlu memelihara yellow boxfish. Seperti namanya, saltwater fish ini memiliki bentuk kotak dan berwarna kuning dengan totol-totol hitam di tubuhnya.
Saat masih muda, kuningnya sangat terang dan cantik. Seiring berjalannya waktu, warnanya agak memudar dan berubah menjadi keabu-abuan. Nggak lantas berubah jadi jelek sih, bentuknya tetap unik dan layak kamu pelihara. Saking uniknya, perusahaan mobil terkenal di dunia Mercedes-Benz bahkan pernah menciptakan mobil bionik yang terinspirasi dari ikan ini, lho!
Ukuran maksimal yellow boxfish bisa mencapai 45 cm. Kalau ingin memelihara, tentunya kamu memerlukan akuarium berkapasitas besar.
Apalagi, ia bisa mengeluarkan racun dari kulitnya saat merasa terancam. Racun ini tak hanya bersifat mematikan bagi ikan lain di sekitarnya, tapi juga dirinya sendiri. Setidaknya jika volume air di akuarium besar, racunnya bisa sedikit dinetralisir.
Saltwater fish yang sering disebut kudu kudu atau buntal kotak di Indonesia ini banyak ditemukan di Samudera Pasifik dan Hindia. Dekat, dong? Memang iya. Mungkin karena sudah terbiasa melihat ikan ini, masyarakat Makassar bahkan menjadikannya salah satu makanan khas.
Pengolahannya sendiri agak lama karena kulitnya tebal. Proses memasaknya juga harus dilakukan dengan hati-hati agar racun di dalamnya tidak sampai keluar.
c. Banggai
Saltwater fish yang satu ini disebut juga capungan ambon oleh masyarakat Indonesia. Seperti namanya, ia memang berasal dari Indonesia, tepatnya di perairan sekitar Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah.
Yang membuat banggai unik adalah bentuk siripnya yang berbeda dari ikan kardinal lain. Selain itu, ia adalah satu-satunya saltwater fish yang termasuk anggota genus Pterapogon. Ia pun berbeda dari saltwater fish lain karena tidak melewati tahapan plankton dalam hidupnya.
Bentuk tubuh yang unik membuat banggai diminati pehobi ikan hias baik dari dalam maupun luar negeri. Sayangnya, permintaan yang tinggi (hampir 900 ribu ekor/tahun selama 2001 – 2004) ini membuat populasi banggai menurun drastis.
Kondisi ini diperparah dengan sedikitnya penangkaran yang berhasil mengembangbiakkan banggai. Akhirnya, saltwater fish ini pun ditetapkan sebagai spesies terancam.
April 2018, pemerintah banggai dimasukkan dalam kategori dilindungi terbatas berdasarkan tempat dan waktu oleh pemerintah Indonesia. Perlindungan ini berlaku di wilayah Kepulauan Banggai di bulan Februari – Maret dan Oktober – November. Pasalnya, di bulan-bulan tersebut banggai sedang berada di puncak musim pemijahan.
d. Kakatua
Katanya mau bahas macam-macam ikan hias air laut yang populer? Kenapa jadi bahas burung? Mungkin itu yang kamu rasakan saat membaca judul bagian ini.
Nggak, kamu nggak salah baca. Ikan hias ini memang bernama kakatua atau parrotfish. Dinamai demikian karena susunan giginya yang mirip dengan paruh burung kakatua.
Paruh yang kuat ini sangat berguna untuk mengambil lumut dan ganggang yang menempel di batu karang. Jarang-jarang lho, ada ikan yang serajin kakatua dalam membersihkan koral. Karena itulah di Caribbean, ia dilindungi untuk menjaga kesehatan koral.
Selain lumut dan ganggang, parrotfish mengonsumsi karang mati yang kemudian dieksresikan menjadi pasir. Ia bahkan tergolong produsen pasir alami terbesar. Diperkirakan, satu ekor parrotfish mampu memproduksi 250 gram pasir per hari.
Karena simbiosis mutualismenya dengan koral ini jugalah, kakatua sebaiknya dipelihara di akuarium tipe FOWLR. Jadi, kurang cocok untuk kamu yang masih pemula dalam hal perikanan.
e. Peppermint Angelfish
Masih kurang unik? Nih, ada peppermint angelfish yang akan kami bahas di sini. Yakin deh, pasti banyak di antara kamu yang belum pernah melihatnya di dunia nyata.
Pemilik nama Latin Centropyge boylei ini hidup di perairan dalam, sekitar 53 – 120 m di bawah permukaan laut. Perlu kendaraan khusus untuk menyelam dan menangkapnya.
Si manis yang sekilas akan mengingatkanmu pada permen mint ini juga pemalu dan suka bersembunyi di balik karang. Tak heran kalau jarang ada orang yang berhasil membawanya ke daratan.
Hingga akhir 2013, bahkan hanya ada dua peppermint angelfish yang pernah dipelihara di akuarium. Yang pertama ada di Waikiki Aquarium di Hawaii, serta di akuarium pribadi milik seorang pehobi di Asia.
Ikan yang bisa tumbuh hingga 7 cm ini pun dijual dengan harga fantastis, yakni mencapai USD30.000 untuk satu ekornya. Ia pun menjadi jenis ikan hias air laut dengan harga termahal yang pernah ada. Mau membeli?
Baca juga: Jenis Jenis Hamster yang Terkenal di Indonesia dan Fakta Menariknya
Selalu Bijak dan Komitmen dalam Memelihara
Di atas sudah kami jelaskan berbagai macam informasi tentang saltwater fish. Mulai dari plus minus, hal yang perlu diperhatikan, cara merawat, dan contoh macam-macam ikan hias air laut yang populer.
Tertarik untuk mulai memelihara? Jangan lupa untuk selalu bijak dan bertanggung jawab, ya! Pastikan kamu berkomitmen untuk merawatnya dalam jangka panjang. Kalau kamu gampang bosan dan kemungkinan bakal menelantarkannya, mending cari hobi lain deh!
Ingat kalau hewan peliharaan juga makhluk hidup yang bisa merasakan sakit. Kamu sendiri, pasti nggak mau disakiti sama orang lain, kan? Itu juga yang dirasakan oleh hewan peliharaanmu.
Create by ipadguides in category of> Animals