Bagi Indonesia, nama tempat wisata Candi Borobudur bukan hanya dimaknai sebagai destinasi wisata saja. Selain megah, bangunan ini juga menjadi simbol dari kebesaran peradaban masa lalu bangsa ini. Lantas apakah hanya kemegahan saja yang ditawarkan? Tentu saja tidak. Pemandangan indah, koleksi budaya unik, serta hiburan menarik bisa kamu temui di candi Budha ini. Kalau tak percaya, simak info berikut!
Selain Bali, tempat wisata Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi turisme yang jadi langganan wisatawan asing maupun domestik. Tak hanya kemegahannya, hal lain di luar keindahan bangunannya juga menarik perhatian. Apa saja? Semuanya akan dibahas di sini.
Ada banyak hal yang membuat orang ingin mengunjungi objek turisme ini. Selain memiliki arsitektur yang megah, bangunan ini juga memiliki cara unik untuk menceritakan kisahnya pada pengunjung.
Keunikan lainnya terdapat pada penyusunan bahan penyusun candi. Walau tanpa semen pun, Candi Borobudur ini tetap berdiri kokoh walau sempat terkubur abu vulkanik selama 10 abad. Tak heran kalau UNESCO memasukannya ke dalam 7 Keajaiban Dunia.
Walau sekarang sudah tidak masuk dalam kategori lagi, namun bukan berarti keindahannya juga ikut sirna. Bangunan bersejarah ini tetap menyimpan pesona yang akan membuat pengunjungnya ternganga. Penasaran apa itu?
Kalau iya, terusin aja bacanya supaya kamu bisa dapat info lebih banyak soal objek bersejarah ini. Yuk, disimak!
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Keindahan arsitektur dalam candi ini melukiskan sejarah yang pernah terjadi di tempat tersebut. Biar kamu lebih memahaminya, yuk disimak dulu sejarah objek yang berumur lebih dari ribuan tahun ini.
Pembangunan
Walaupun belum ada bukti yang jelas mengatakan siapa pembuat objek bersejarah tersebut, namun menurut kesimpulan yang ditarik dari beberapa prasasti yang ditemukan, salah satunya Prasasti Canggal, Candi Borobudur adalah peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dipimpin Wangsa Syailendra.
Jadi pada waktu itu, di Tanah Jawa berdiri dua wangsa yang sangat berkuasa. Mereka adalah Wangsa Sanjaya dan Syailendra. Selain kuat dalam berpolitik, mereka juga dikenal taat beragama.
Wangsa Sanjaya menyembah agama Hindu dan Syailendra menyembah Budha. Untuk menunjukan dominasi satu sama lain, mereka gemar membangun tempat peribadatan megah. Sanjaya membangun Candi Roro Jonggrang yang sekarang jadi tempat wisata Candi Prambanan.
Sedangkan rivalnya, Syailendra, membangun tempat peribadatan yang sekarang jadi tempat wisata Candi Borobudur. Berdasarkan keterangan di Prasasti Karang Tengah, tempat peribadatan ini dibangun sekitar tahun 760 – 800 Masehi. Pada masa itu, raja yang berkuasa adalah Raja Samaratungga.
Karena ukuran bangunan yang begitu besar, masa pembangunan pun jadi sangat lama. Baru pada tahun 825 Masehi, candi ini selesai dibangun.
Baca juga: Pengen Berlibur ke Tempat Wisata di Malang dan Sekitarnya? Cek Info Penting Ini Dulu Yuk!
Sempat Ditelantarkan
Karena Kerajaan Mataram Kuno sempat kalah dalam peperangan sekitar tahun 920 – 1007 Masehi, maka penerusnya pada saat itu, Mpu Sindok, memindahkan pusat kerajaan ini ke Jawa Timur. Di sana ia berniat membangun kerajaan baru.
Akhirnya, candi ini pun tak lagi didatangi para rakyat untuk beribadah sehingga keadaanya jadi kotor dan tak terurus. Keadaan diperparah saat terjadi beberapa letusan gunung berapi yang mengubur objek bertema religi ini.
Penemuan Kembali
Dengan kehadiran tempat wisata Candi Borobudur yang mendunia tersebut, kita patut berterimakasih pada seorang penjajah bernama Thomas Stamford Raffles. Karena berkat dialah, bangunan sejarah ini bisa muncul ke permukaan.
Sekitar tahun 1811 – 1816, Raffles menemukan sebuah gundukan besar di dekat Desa Bumisegoro. Ia pun lalu mengutus bawahannya untuk mencari tahu gundukan apa itu.
Akhirnya, bawahannya mulai membabat habis tanaman di sekitar gundukan besar tersebut. Namun karena Raffles segera dipindahtugaskan, maka candi tak sepenuhnya bisa digali. Bawahannya hanya bisa membersihkan semak belukar dan lapisan tanah yang menutupinya.
Namun agar kinerjanya tak sia sia, Raffles lalu menuliskan semua laporan kinerjanya beserta sketsa Candi Borobudur dan menyerahkannya ke Pemerintah Hindia Belanda yang saat itu menetap di Indonesia.
Dari situlah nama Borobudur pertama kali muncul ke peradaban modern. Semenjak itu, terjadi upaya pembersihan dan pemugaran yang dilakukan oleh penerus Raffles dan juga pemerintah Indonesia.
Arti Nama
Sama seperti tahun pembangunannya, arti nama dari objek turisme ini masih sering diperdebatkan. Ada beberapa versi tentang definisi dari nama tempat wisata Candi Borobudur.
Nama tersebut muncul pertama kali dari buku karya Raffles yang berjudul Javan History. Namun setelah dicari cari di prasasti atau dokumen sejarah sebelumnya, tidak terdapat nama tersebut.
Para arkeolog lalu menduga bahwa orang dulu mungkin tidak menyebutnya tepat Borobudur, melainkan mirip atau terdengar seperti itu. Benar saja, lalu muncul beberapa bukti sejarah yang terdengar mirip dengan Borobudur.
Versi pertama mengatakan bahwa nama asli tempat wisata Candi Borobudur adalah Budurboro. Budur berasal dari kata Budha, sedangkan Boro adalah nama desa yang terletak di dekat objek.
Versi kedua mengatakan bahwa objek ini memiliki nama nama asli Biara Beduhur yang berawal dari kata Vihara Buddha Uhr. Buddha Uhr berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya kota Budha.
Kata tersebut juga terdapat dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa Bali, beduhur, yang berarti tinggi. Jadi Budha Beduhur bisa diartikan kota Budha/wihara yang terletak di tempat yang tinggi.
Bagian Bagian Candi Borobudur
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke tempat wisata Candi Borobudur, ada bagusnya menyimak dulu informasi yang satu ini nih, Biar kalian enggak nyasar saat berada di dalam bangunan.
Tingkatan
Tempat wisata Candi Borobudur termasuk objek turisme yang sangat besar dan megah. Luasnya mencapai 2.500 m2. Uniknya, objek ini tak dibangun seperti candi candi lainnya yang berada di tanah datar.
Bangunan ini dibangun di atas bukit yang tanahnya tak beraturan. Karena itu untuk menstabilkan bagian puncak biar tidak roboh, orang jaman dulu memilih model punden berundak sebagai dasar arsitekturnya. Visioner banget yah mereka?
Selain visioner, pembuatnya juga filosofis banget. Buktinya, semua detil dari tempat wisata Candi Borobudur menerapkan unsur agama, salah satunya pola kosmologi Budha yang menggambarkan mahzab Mahayanan.
Berdasarkan filosofi tersebut, dibuatlah tiga tingkatan pada tempat wisata Candi Borobudur ini. Apa saja itu?
1. Kamadhatu
Ini merupakan bagian paling bawah tempat wisata Candi Borobudur yang berupa relief “tidur”. Kenapa disebut begitu? Karena ketika tempat wisata Candi Borobudur ini ditemukan, bahkan saat dibuka sekalipun, area Kamadhatu ini masih tak nampak karena terkubur.
Baru di tahun 1985, area ini baru ditemukan berikut dengan 160 panel cerita yang disebut dengan relief Karmawibhangga. Bagian Kamadhatu sendiri menceritakan tentang dunia yang dipenuhi oleh nafsu terendah seperti menipu, mencuri, berjudi, dan perbuatan buruk lainnya.
Masih berdasar relief tersebut, bila manusia terus berperilaku buruk, maka mereka akan mendapat karma buruk suatu hari nanti. Karena banyak adegan yang tak layak, maka beberapa relief terpaksa ditutup.
Namun bila kamu penasaran, kamu bisa mampir ke Museum Karmawibhangga yang terdapat pada tempat wisata Candi Borobudur. Di situ, akan ditunjukan versi lengkap relief yang tertutup tadi.
2. Rupadhatu
Ini adalah bagian tubuh tempat wisata Candi Borobudur yang berupa tingkatan berbentuk segi empat. Area ini menggambarkan alam transisi di mana manusia sudah bisa melepaskan diri dari nafsu, tapi masih terikat bentuk sehingga belum bisa menuju nirvana.
Selain dihiasi dengan 1212 panel berukiran cantik, kamu juga bisa menyaksikan cerita yang tergambar dalam 1300 relief. Relief relief tersebut terdiri dari Gandhawyuha, Jataka, Awadana, dan Lalitawistara.
Kumpulan relief tersebut tergambar di sekeliling bangunan dengan panjang sekitar 2,5 km. Kalau sudah puas melihat cerita melalui relief, kamu bisa menikmati indahnya 432 arca Budha yang terletak di relung relung terbuka di sisi luar teras bujur sangkar ini.
3. Area Arupadhatu
Ini adalah area tertinggi dari kosmologi Budha yang dianut bangunan bersejarah ini. Bentuknya berupa 3 tingkat yang berbentuk lingkaran. Dan di bagian puncak, terdapat stupa utama yang besar.
Bila di bawah matamu sering “dihibur” dengan kumpulan relief, mungkin di area ini kamu takkan menemukan satupun. Tapi bukan berarti ini gara gara tangan pengukirnya pegal karena mengukir relief terus, makanya di bagian atas kosong. Bukan begitu, ya!
Alasan kenapa tanpa relief karena area ini melambangkan dunia tanpa bentuk. Ini adalah alamnya para dewa, dan manusia yang sudah sampai ke sini pastinya sudah terbebas dari karma, tidak berupa, dan tidak berwujud.
Tapi jangan sedih. Walaupun tak ada relief, kamu masih bisa menikmati 72 stupa berisi patung Budha yang tersebar dalam 3 teras tadi. Dengan mendaki 3 teras tadi akan membawamu mencapai puncak candi.
Di sini, kamu akan bertemu stupa utama polos yang memiliki tinggi 42 meter. Di sekitarnya, terdapat stupa stupa kecil yang memiliki motif lubang-lubang.
Baca juga: Mau Piknik ke Tempat Wisata di Bogor? Yuk, Baca Panduan Ini Dulu!
Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan di Tempat Wisata Candi Borobudur dan Sekitarnya
Kalau sudah tahu bagian bagian di tempat wisata Candi Borobudur, sekarang giliran kamu simak info tentang apa saja yang bisa kamu lakukan di tempat itu. Dan semuanya ada di sini!
1. Melihat Pemandangan Matahari Tenggelam
Memang betul bunyi pepatah yang bilang “No pain, no gain”. Karena usaha kerasmu untuk “mendaki” tingkatan di objek ini akan dibayar dengan pemandangan yang indah saat kamu tiba di puncak.
Dari area Rupadhatu, kamu bisa melihat pemandangan alam Magelang dan Jogja dari atas. Belum lagi panorama indah Gunung Merbabu dan Merapi yang bisa terlihat jelas dari spot tersebut.
Pemandangan-pemandangan tadi akan lebih indah lagi jika dilihat pada pukul 17.00 WIB. Atau tepatnya saat sunset. Lumayan lho, bisa bikin foto fotomu lebih dramatis!
2. Melihat Koleksi Unik di Museum Sekitar Tempat Wisata Candi Borobudur
Demi memuaskan keingintahuan para wisatawan, pihak candi membangun beberapa museum yang menawarkan koleksi yang unik dan kuno. Museum museum tersebut adalah Museum Karmawibhangga, Samudraraksa, dan GUSBI (Galeri Unik dan Seni Borobudur).
Di Museum Karmawibhangga, kamu akan dapat versi lengkap cerita relief di bagian kamadhatu yang sengaja “disensor”. Di Samudraraksa, kamu akan belajar tentang kehidupan bahari nenek moyang Indonesia dulu lewat berbagai dokumen dan replika peralatan bahari jaman dulu.
Kedua museum tadi tidak memiliki tiket masuk alias gratis. Namun untuk GUSBI, kamu harus membayar tiket masuk Rp5.000/orang. Di dalamnya, kamu bisa menikmati barang barang kuno dan unik, serta film dokumenter tentang letusan Gunung Merapi.
3. Jalan Jalan Naik Gajah
Kalau lihat gajah, mungkin sering. Tapi kalau naik, sudah pernah belum? Kalau belum, kamu enggak usah jauh jauh ke Way Kambas cuma buat naik gajah. Kamu bisa mewujudkannya di tempat wisata Candi Borobudur.
Paket naik gajah yang ditawarkan di sini cukup terjangkau, kok. Harga terendah ditawarkan mulai Rp50.000/orang selama 10 menit. Kalau mau lamaan dikit, silakan bayar Rp250.000/orang, maka kamu bisa menaiki gajah tersebut selama 30 menit menuju rute yang telah ditentukan.
Masih belum mau pisah sama gajah? Silakan putar putar bersamanya selama 60 menit. Tapi, biaya yang kamu bayar juga bertambah, yaitu sekitar Rp500.000/orang mengelilingi tempat wisata Candi Borobudur, lereng selatan, jaten, timur, dan taman bermain.
Jika takut naik, kamu bisa berfoto bersama gajah dengan membayar Rp10.000/foto atau memberinya makanan dengan membayar Rp15.000/makanan.
Kalau kamu bersedia, mari merapat ke kandang gajah yang terletak di Taman Lumbini. Dari sini, kamu bisa menemui petugas yang akan menjelaskan berbagai paket naik gajah dengan rute lengkapnya.
4. Berkunjung ke Desa Wisata
Tak cuma Bali, tempat wisata Candi Borobudur pun memiliki desa wisata yang bisa kamu kunjungi untuk memperdalam wawasanmu. Enaknya lagi, desa desa wisata tersebut terletak di sekitar situs, sekitar 2 – 6 km sehingga tak akan memakan waktu lama untuk sampai ke sana.
Terdapat 3 desa wisata di sekitar tempat wisata Candi Borobudur yang siap menyambutmu diantaranya Desa Tegal Arum, Tanjungsari dan Wanurejo. Dengan budaya tradisional yang masih kental dipadu dengan keadaan alam yang masih asri dan indah, objek objek turisme tersebut sungguh cocok untuk dijadikan pilihan wisata alam budaya.
Cara Menuju ke Candi Borobudur
Banyak yang mengira tempat wisata Candi Borobudur berada di kota Jogja, padahal objek ini berada di Kabupaten Magelang. Tepatnya di Kecamatan Borobudur, 21 km dari pusat kota Magelang. Untuk sampai kesana, ada beberapa cara yang bisa ditempuh, antara lain:
1. Kendaraan Pribadi
Jika kamu berasal dari Jakarta kamu bisa mengambil jalur yang melewati Tol Cikampek – Palimanan – Pejagan – Pekalongan – Semarang – Ungaran. Keluar dari Tol Ungaran, ambil jalur ke Bawen – Ambarawa – Pringsurat – Secang – Magelang.
Untuk yang dari Surabaya, kamu bisa menempuh jalur yang melewati kota Mojokerto – Jombang – Ngawi – Sragen – Solo – Klaten – Jogja – Magelang.
2. Kendaraan Umum
Kalau kamu ingin menikmati perjalanan menuju tempat wisata Candi Borobudur ini, maka kendaraan umum adalah pilihan yang tepat untuk menuju destinasi cantik ini.
Beruntungnya kamu, destinasi ini mudah dijangkau dengan menggunakan berbagai kendaraan umum. Apa saja jenisnya? Yuk, simak ulasan berikut.
a. Bus
Tempat wisata Candi Borobudur bisa dengan mudah dijangkau menggunakan bus. Bila berasal dari kota kota yang jauh, seperti Bandung atau Surabaya, kamu akan diturunkan di Terminal Giwangan. Kalau dari kota kota yang dekat seperti Semarang atau Solo, maka busmu akan berhenti di Terminal Jombor
Dari Giwangan/Jombor, kamu bisa naik mini bus jurusan Borobudur dengan tarif sekitar Rp10.000 menuju ke Terminal Borobudur yang memakan waktu sekitar 90 menit. Dari terminal kecil ini, tinggal naik becak untuk sampai ke pelataran candi.
b. Kereta Api
Biasanya, kereta dari Surabaya, Bandung, dan Jakarta akan berhenti di Stasiun Lempuyangan atau Tugu. Dari stasiun, silakan naik Trans Jogja yang menuju ke Terminal Jombor. Lalu ikuti rute bus di atas.
c. Pesawat
Dari Bandara Adisutjipto, kamu bisa naik bus DAMRI jurusan Borobudur yang beroperasi mulai pukul 07.00 – 21.00 WIB. Untuk tarifnya, dikenakan sekitar Rp75.000/orang.
Tiket Masuk dan Jam Operasional
Untuk bisa menikmati keindahan situs legendaris yang buka dari jam 6 – 5 sore ini, kamu cukup membayar tiket masuk tempat wisata Candi Borobudur ini sekitar Rp20.000 untuk anak-anak usia 3 – 10 tahun atau Rp40.000 untuk pengunjung usia 10 tahun ke atas.
Harga tersebut jauh lebih murah dibanding tiket wisatawan asing yang dibandrol sekitar Rp202.500 untuk anak anak dan Rp337.500 untuk dewasa. Jika kamu bersedia, kamu bisa langsung beli tiket masuknya secara online atau on the spot.
Harga tersebut sudah termasuk tiket masuk museum Karmawibhangga dan Samudraraksa. Tapi belum termasuk fasilitas lain seperti naik kereta, andong, safari gajah ataupun syuting di area candi.
Ngomong ngomong soal syuting, jika kamu pengen bikin video dengan setting candi ini, kamu mesti ijin dulu ya. Karena ada aturan baru tentang tarif foto prewedding dan syuting bukan iklan.
Harga paling murah dibandrol sekitar Rp1.000.000 – Rp2.500.000/sesi. Dan bila ada fasilitas lain seperti misal drone atau akan berfoto di tingkatan candi bagian tertentu, harga yang dikenakan akan bertambah.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur
Biar liburanmu ke tempat wisata Candi Borobudur ini lancar, simak beberapa informasi yang sayang untuk kamu cuekin ini.
- Bawalah selalu payung, topi dan tabir surya karena cuaca di situs wisata tersebut sangatlah panas. Jika tidak, ditakutkan kulit wajah dan tubuhmu bisa terbakar dan timbul flek hitam.
- Sediakan air minum atau minuman ion yang banyak agar kamu tidak dehidrasi
- Jangan berkunjung ke sana saat liburan karena pengunjungnya akan sangat banyak. Karena objek turisme ini tak cuma jadi tujuan para wisatawan mancangera, tapi juga objek kunjungan wajib para pelajar di Jawa Tengah dan sekitarnya.
- Karena medan yang menantang dan menanjak, pakailah alas kaki yang aman dan empuk supaya kakimu nyaman.
- Taruhlah tasmu di depan karena saat mendaki tangga candi, kamu akan bersenggolan dengan banyak orang. Dan mungkin di antara mereka ada oknum jahat yang ingin mencuri barang bawaanmu.
Baca juga: Informasi Lengkap & Menarik tentang Tempat Wisata di Nusa Tenggara Timur
Sudah Siap Berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur?
Itu tadi info tentang apa dan bagaimana untuk bisa berkunjung ke tempat wisata Candi Borobudur. Semoga dengan info di atas, kamu bisa terhindar dari hal hal yang tidak mengenakkan.
Tak cuma tentang Candi Borobudur, kamu juga bisa mendapat info wisata menarik tentang kota kota turisme di Indonesia. Mana lagi selain di sini!
Create by ipadguides in category of> Travel Story