Menelusuri Jejak Cinta Tertolak di Tempat Wisata Candi Prambanan

Biasanya, berwisata ke cagar budaya akan terasa membosankan. Namun, hal ini takkan terjadi saat mengunjungi tempat wisata Candi Prambanan. Selain arsitektur bangunan yang megah, kamu akan disuguhi dengan berbagai hal menarik seperti relief yang artistik dan menarik, pemandangan memukau, olahraga khas keraton, sampai pertunjukkan seni kelas dunia. Kalau penasaran, simak terus artikel ini, yuk!

Selain objek wisata Candi Borobudur, Indonesia masih memiliki banyak objek turisme sejarah yang mendunia, salah satunya adalah tempat wisata Candi Prambanan. Kenapa objek wisata ini mendunia? Itulah yang akan kita kulik di artikel ini.

Walaupun tanpa bantuan mesin, bangsa Indonesia jaman dahulu berhasil membangun tempat peribadatan megah setinggi 47 meter dengan luas wilayah sekitar 40 ha. Dengan ukuran seluas dan setinggi itu, tak heran bila Candi Prambanan disebut sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia.

Tak cuma hebat di negerinya, candi yang kadang disebut sebagai Candi Roro Jonggrang ini pun mampu menarik mata dunia dengan keindahan bangunannya yang ramping sehingga disebut sebagai candi terindah di Asia Tenggara dan dimasukan UNESCO sebagai salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO.

Maka, tak heran bila menurut data yang diambil dari lembaga yang mengurus candi ini, jumlah pengunjung per harinya bisa mencapai 25 ribu orang. Hmm… kok bisa segitu banyaknya, ya?

Katanya sih selain arsitekturnya yang indah, Candi Roro Jonggrang ini juga memiliki daya tarik lainnya seperti event keren, pagelaran budaya yang menawan, dan juga mitos unik tentang percintaan.

Apa ya? Nah, kalau kamu penasaran, simak terus informasi yang satu ini.

Sejarah Candi Prambanan

Arca Durga yang dipercaya merupakan jelmaan Roro Jonggrang (Instagram – addy_gembel)

Ada yang unik bila membahas tentang sejarah dan pendiri dari tempat wisata Candi Prambanan ini. Kenapa? Karena kamu akan disuguhi dua versi cerita yang konon ada bukti nyatanya. Nah lho, mana yang bener?

Daripada bingung menebak, mending kamu baca sendiri aja kedua versi ceritanya.

Baca juga:  Kumpulan Info Menarik tentang Tempat Wisata di Bali

Legenda Roro Jonggrang

Tempat wisata Candi Prambanan tak bisa dilepaskan dari legenda Roro Jonggrang. Siapakah dia? Roro Jonggrang atau Lara Jonggrang adalah putri cantik dari Prabu Baka, raja dari Kerajaan Baka.

Prabu Baka adalah raja kejam yang tewas karena kalah berperang dengan putra Prabu Damar Maya yang bernama Bandung Bondowosao. Saat menyerbu ke Kerajaan Baka, Bandung Bondowoso terpana dengan kecantikan wajah Lara Jonggrang dan berminat meminangnya.

Tawaran tersebut ditolak mentah mentah oleh sang putri. Namun karena kesaktian Bandung Bondowoso, mustahil untuk menolaknya begitu saja. Akhirnya sang putri melakukan berbagai upaya untuk membunuh Bandung Bondowoso namun upaya itu selalu gagal.

Sampai akhirnya Lara Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk membuat 1.000 candi dalam semalam. Tawaran itu pun diterima dan Bandung Bondowoso meminta bantuan jin untuk mewujudkan tantangan 1.000 candi tersebut.

Karena takut pria yang ditantangnya berhasil, Lara Jonggrang pun menumbuk padi tengah malam agar ayam berkokok. Para jin pun kaget dan meninggalkan pekerjaan mereka karena takut pagi keburu datang.

Saat tahu bahwa candi yang berhasil tercipta hanya 999 saja, dan ketahuan ini adalah ulah Lara Jonggrang, Bandung Bondowoso pun mengutuk sang putri menjadi patung untuk melengkapi candi ke 1.000.

Jika kamu penasaran terhadap sosoknya, kamu bisa berkunjung ke tempat wisata Candi Prambanan. Patung yang dipercaya sebagai jelmaan putri cantik tersebut menghuni ruang utara di Candi Siwa.

Peninggalan Wangsa Sanjaya

Membahas tentang tempat wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan candi candi di sekitarnya, kita takkan bisa lepas dari pertarungan dua wangsa besar pada saat itu. Mereka adalah wangsa Sanjaya yang beraliran Hindu dan Syailendra yang beragama Budha.

Karena ingin menandingi kemegahan Candi Borobudur, wangsa Sanjaya lalu membangun tempat peribadatan terbesar dan termegah di Jawa Kuno di bawah pimpinan Rakai Pikatan. Dan itulah asal muasal dari tempat wisata Candi Prambanan ini menurut Prasasti Wantil.

Pembangunan dimulai sekitar tahun 851 Masehi dan diteruskan oleh raja raja sesudahnya seperti Raja Balitung Maha Sambu, Daksa, Tulodong dan masih banyak lagi. Orang jaman dahulu menyebutnya sebagai Shivagrha atau rumah Siwa.

Pembangunan tempat peribadatan megah ini bukan tanpa alasan. Selain untuk memuja Dewa Siwa, Candi Prambanan digunakan sebagai simbol kembalinya kekuasaan Sanjaya setelah dikalahkan oleh Syailendra.

Bangunan ini juga menjadi tonggak sejarah, berubahnya haluan keagamaan masyarakat Jawa Kuno pada masa itu dari Budha ke Hindu. Namun sayang, sekitar tahun 930-an Masehi, candi mulai ditinggalkan karena perpindahan pusat kerajaan.

Diperburuk dengan letusan Merapi dan gempa bumi, akhirnya Candi Prambanan mulai terkubur dan tak bisa dikunjungi lagi. Baru tahun 1733, candi ini mulai ditemukan dan dipugar kembali di tahun 1918.

Mitos Putus Cinta

Terkait dengan cerita Lara Jonggrang dan Bandung Bondowoso, beredar mitos bahwa apabila ada sepasang kekasih berkunjung ke kompleks candi utama, maka kisah cinta mereka konon akan segera berakhir.

Itu adalah mitos yang beredar di kalangan masyarakat sekitar. Benar atau tidaknya dikembalikan ke pribadi masing-masing. Namun, bila kamu datang ke sana bertiga dengan pacar dan selingkuhanmu, mungkin mitos itu bisa jadi nyata.

Baca juga: Wisata JungleLand Sentul Bogor, Bikin Liburan Jadi Tak Terlupakan

Kompleks Candi Prambanan

Sama dengan Candi Borobodur, tempat wisata Candi Prambanan dibangun dengan arsitektur yang didasarkan pada ajaran agama Hindu. Tepatnya berdasar kitab Wastu Sastra. Pola candi mengikuti pola Mandala dan bentuk candi candi utama mengikuti bentuk gunung suci Mahameru.

Pada dasarnya, kompleks candi dibagi ke dalam empat bagian. Mereka adalah halaman luar, pelataran njobo, tengahan, dan njeron. Di dalam ketiga pelataran itu berdiri beberapa candi yang digolongkan sebagai:

1. Candi Utama

Walaupun ada banyak candi di tempat ini, namun hanya 3 candi yang terlihat sangat mencolok. Baik karena ukurannya yang besar ataupun arsitekturnya yang apik. Candi candi tersebut dibuat untuk menghormati trimurti. Apa sajakah candi itu?

a. Candi Siwa

Ini merupakan candi terbesar di kompleks tempat wisata Candi Prambanan dan diperuntukan bagi Dewa Siwa, sang pemusnah. Tinggi bangunan ini adalah 47 meter dengan lebar 34 meter. Di bagian atasnya dihiasi dengan puncak (seperti stupa) berwujud halilintar.

Dalam bangunan ini terdapat beberapa ruangan yang terhubung ke ruang utama yang berukuran 7 x 7 meter. Di ruang utama, terdapat arca Siwa Mahadewa setinggi 3 meter yang terlihat sedang membawa trisula, aksmala (tasbih), dan camara (rambut ekor kuda).

Bergeser ke ruang sebelah utara, terdapat arca Durga Mahisasuramardini yang konon dipercaya masyarakat sekitar sebagai jelmaan Roro Jonggrang. Di ruangan sebelah barat kamu akan disambut oleh Arca Ganesha. Sedangkan di ruang sebelah timur, kamu akan bertemu dengan arca Resi Agastya.

Semua ruangan itu terhubung dengan lorong yang dindingnya dihiasi kisah cinta Rama dan Sinta melalui relief  Ramayana sepanjang 24 episode. Buset, melebihi rata rata serial Korea, ya? Tapi, jangan khawatir, kamu takkan bosan mengikuti semua episode tersebut.

Kenapa? karena cerita relief Ramayana di Candi Siwa ini akan bersambung dan dilanjutkan di Candi Brahma. Selain relief Ramayana, di tempat ini kamu juga bisa menyaksikan relief para dewa Lokapala dan dewa surgawi.

b. Candi Brahma

Tempat yang memiliki panjang 20 meter, lebar 20 meter dan tinggi 37 meter ini diperuntukan untuk menghormati Dewa Brahma sang pencipta. Candi Brama terletak di sisi selatan Candi Siwa.

Dalam bangunan ini, Dewa Brahma digambarkan sebagai sosok yang memiliki empat wajah yang menghadap ke arah yang berbeda-beda. Ia juga memiliki dua tangan dan tiga mata, di mana mata ketiga terletak di dahi dan disebut urna.

Selain patung Dewa Brahma yang memiliki tinggi 2,4 meter, di dalam bangunan ini terdapat terusan relief Ramayana yang tadi kamu temui di Candi Brahma.

c. Candi Wisnu

Seperti namanya, salah satu candi utama di tempat wisata Candi Prambanan ini dibuat untuk menghormati Dewa Wisnu sebagai sang pemelihara. Candi Wisnu sendiri terletak di sebelah utara Candi Siwa.

Dalam bangunan setinggi 33 meter tersebut, tersimpanlah arca Dewa Wisnu setinggi 3 meter yang digambarkan sebagai sosok pria bertangan empat yang sedang memegang cakram, tiram, gada, dan teratai.

Selain patung, kamu juga akan dihibur oleh keindahan relief Krisnayana. Relief tersebut menceritakan kehidupan Krishna (tokoh dalam ajaran agama Hindu) yang merupakan jelmaan dari Dewa Wisnu sendiri.

2. Candi Wahana

Wahana yang dimaksud di sini bukan ajang permainan seperti yang kamu temui di Dufan, melainkan kendaraan dari para dewa utama. Di tempat wisata Candi Prambanan ini ada beberapa candi wahana seperti angsa (tunggangan Brahma), lembu (tunggangan Siwa), dan garuda (tunggangan Wisnu).

Bangunan wahana ini dibangun tepat di depan candi dewa yang bersangkutan. Di dalamnya terdapat juga arca wahana tersebut. Namun, beberapa wahana tak memiliki arca karena telah rusak karena gempa bumi yang menerjang Jogja tahun 2006.

3. Candi Apit

Wah banyak sekali ya jenis candi dalam kompleks Candi Roro Jonggrang! Kalau tadi sudah membicarakan bangunan besar, sekarang yang kecil. Salah satunya Candi Apit. Apit sendiri artinya mendampingi.

Ini adalah sepasang candi yang saling berhadapan dan terletak di sisi utara dan selatan candi besar. Tingginya tak lebih dari 17 meter. Cirinya adalah bangunan ini tak punya selasar dan memiliki satu tangga plus satu ruangan saja.

4. Candi Kelir dan Pathok

Candi kelir dan pathok dalam kompleks Candi Roro Jonggrang berfungsi sebagai tempat meletakan sesaji sekaligus sebagai aling-aling (penutup) di pintu masuk. Dalam kompleks Candi Roro Jonggrang terdapat 4 candi pathok dan kelir di setiap sudut area dan di setiap penjuru mata angin.

5. Candi Perwara

Bangunan ini berukuran sekitar 6 x 6 meter dengan tinggi 14 meter. Perwara merupakan bangunan terbanyak yang ada dalam kompleks Candi Roro Jonggrang dengan totalnya sekitar 224 buah lebih. Namun, beberapa telah rusak karena gempa bumi tahun 2006 di Jogja.

Candi yang memiliki arti penjaga ini disusun melalui pola empat baris. Banyak yang berpendapat pola tersebut melambangkan kasta dalam ajaran agama Hindu, yaitu Brahmana, Ksatriya, Waisya, dan Sudra.

Baca juga: Mengukir Pengalaman Tak Terlupakan dengan Mengunjungi Wisata Kawah Putih Bandung

Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan di Tempat Wisata Candi Prambanan dan Sekitarnya

Selain melihat keindahan arsitektur candi, ada beberapa aktivitas yang bisa kamu lakukan di tempat wisata Candi Prambanan. Apa saja itu? Yuk, disimak!

1. Menyaksikan Sendratari Ramayana

Sumber: Website Resmi Pengelola Candi Prambanan

Sendratari Ramayana merupakan kombinasi antar tarian dan drama tanpa dialog yang menceritakan kisah Ramayana. Pertunjukan favorit di kompleks Candi Roro Jonggrang ini dilaksanakan di Theater of Ramayana Ballet sebanyak tiga kali seminggu, yaitu pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.

Dalam satu pertunjukan, akan diceritakan enam episode di mana total durasi seluruhnya adalah 2 jam. Acara dimulai jam 19.30 – 21.30 WIB. Harga tiket dibedakan berdasar di mana pertunjukan diadakan.

Untuk pertunjukan di panggung terbuka, harga tiket termurah adalah Rp125.000 (kelas 2) dan termahal adalah Rp375.000 (VVIP). Sedangkan untuk pertunjukan di Gedung Trimurti, harga termurah dibandrol Rp125.000 (kelas 2) dan yang termahal Rp275.000 (VVIP).

Tiket dapat dipesan melalui reservasi online di website pengelola tempat wisata Candi Prambanan. Walaupun harganya tidak murah, tapi pertunjukan yang kamu tonton akan sepadan dengan itu.

Karena selain dihibur dengan kepiawaian gerak dan akrobat para penari, kamu akan dimanjakan dengan tata panggung dan yang apik nan megah dipadu dengan tata lampu yang menarik.

2. Belajar Panahan

Selain menyaksikan adegan panah memanah dalam relief Ramayana, kamu juga bisa langsung beraksi memanah, lho. Karena di tempat wisata Candi Prambanan telah dibuka kelas memanah untuk umum.

Walau tergolong baru karena kegiatan ini baru dibuka tahun 2016, sudah banyak pengunjung yang mendaftar ,yaitu sekitar 50 pemanah setiap hari. Kalau kamu tertarik, cukup datang saja ke kompleks Candi Roro Jonggrang ini.

Dengan membayar Rp20.000/orang, kamu akan mendapat 12 anak panah. Untuk satu kali anak panah yang berhasil bullseye (menancap tepat sasaran), kamu akan diberi bonus 2 anak panah lagi.

Silahkan gunakan ke 12 anak panah itu untuk mencoba gaya memanah modern atau gaya memanah kuno ala Kerajaan Mataram.

3. Menjemput Rona Senja di Candi Ratu Boko

Sumber: Instagram – ramdln_nr

Kelebihan memilih tempat wisata Candi Prambanan dibanding objek turisme lain adalah jaraknya yang dekat dengan beberapa tempat wisata indah lainnya, seperti Ratu Boko, Candi Sewu, Candi Plaosan, dan masih banyak lagi.

Mungkin kamu kurang akrab dengan situs Candi Ratu Boko, tapi kamu pasti pernah melihat objek wisata dekat Prambanan ini di layar kaca. Ya, ini adalah lokasi “reuni” Rangga dan Cinta di film Ada Apa Dengan Cinta 2.

Selain menjadi pilihan wisata sejarah, tempat ini juga bisa jadi pilihan wisata alam yang indah terutama di saat senja. Dan siapa tahu, di sini kamu akan bertemu “Ranggamu” yang hilang.

4. Naik Kuda

Bosan naik motor terus? Cobalah naik kuda saat kamu berkunjung ke kompleks Candi Roro Jonggrang ini. Biayanya lumayan terjangkau kok, yaitu sekitar Rp30.000/sesi dengan rute yang sudah ditentukan.

Nanti dalam perjalanan berkuda, kamu akan ditemani satu penjaga. Tapi kalau mau mahir, silahkan ikut pelatihan naik kuda dengan kisaran biaya Rp150.000 – Rp1.400.000 untuk paket paket yang ditawarkan.

5. Prambanan Jazz Festival

Sumber: Instagram – sarahbrightmanmusic

Kamu penyuka musik? Udah cocok kamu datang ke tempat wisata Candi Prambanan ini, terutama sekitar bulan Agustus. Karena pada bulan tersebut, biasanya digelar festival musik tahunan berskala internasional, Prambanan Jazz Festival.

Tapi musik yang diusung tak cuma jazz doang, kok. Festival ini mengkombinasikan antara pertunjukan musik beberapa genre dengan khazanah budaya Indonesia. Serunya, artis yang diundang tak cuma artis dalam negeri, tapi juga mancanegara, lho.

Untuk tanggal penyelenggarakan dan tiket, ketentuannya berbeda tiap tahunnya. Jadi lebih baik kamu kunjungi website penyelenggaranya aja.

Cara Menuju ke Candi Roro Jonggrang


Gimana, tertarik mengunjungi tempat wisata Candi Prambanan? Kalau iya, simak informasi bagaimana cara ke sana, yuk!

1. Kendaraan Pribadi

Menurut letak geografis, objek wisata Candi Prambanan terdapat di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah (Klaten) dan DIY. Hal tersebut membuat lokasi Candi Prambanan tergolong unik, karena pintu masuknya berada dalam wilayah administrasi Klaten. Sedangkan badan candi terletak di wilayah administrasi Kab. Sleman, DIY.

Jadi bila kamu berasal dari kota di Jawa Barat atau Jakarta, kamu bisa menggunakan beberapa jalur tol menuju Jogja untuk mempercepat perjalananmu dengan melewati Tol Cikampek – Cipali – Pemalang – Batang – Semarang – Ungaran – Ambarawa – Soker (Salatiga Kertosono).

Keluar dari Tol Soker, kamu akan melewati Kota Boyolali dan Klaten. Sesampainya di Klaten, ambil jalur menuju Jalan Raya Klaten – Prambanan dan susurilah Jalan Raya Solo – Jogja. Kamu takkan tersesat karena situs ini mudah terlihat dari pinggir jalan.

2. Kendaraan Umum

Jika rumahmu jauh dari tempat wisata Candi Prambanan ini dan tak terbiasa berkendara jarak jauh, kamu bisa menjangkau objek destinasi ini menggunakan kendaraan umum.

Untungnya, destinasi ini terletak di tempat yang cukup strategis sehingga mudah dijangkau bila naik beragam transportasi umum. Apa saja itu? Yuk, simak di sini!

a. Bus

Bila kamu berhenti di Terminal Giwangan, dari sini naiklah bus Jogja – Solo, maka kamu akan diturunkan langsung di depan pintu masuk kompleks Candi Roro Jonggrang.

Kalau ternyata busmu turun di Terminal Jombor, naiklah bus Trans Jogja jalur 2B dan transitlah di shelter Terminal Condong Catur. Dari sini, naiklah bus jalur 3B dan transit di Bandara Adisutjipto. Dari bandara, naiklah jalur 1A menuju tempat wisata Candi Prambanan.

b. Pesawat

Bagi yang ingin sampai ke tempat wisata Candi Prambanan dengan cepat, naik pesawat adalah pilihan bagus. Nanti kamu akan mendarat di Bandara Adisutjipto. Dari sini, tinggal naik bus Trans Jogja jalur 1A (cukup membayar Rp3.500), maka kamu akan diturunkan langsung di depan pintu masuk objek turisme ini.

c. Kereta Api

Jika kamu berasal dari Solo, Jogja dan sekitarnya, mending naik KA Prambanan Ekspress (Prameks) aja. Hanya dengan membayar sekitar Rp8.000, kamu bisa langsung turun di Stasiun Prambanan yang hanya berjarak 1,5 km dari Candi Roro Jonggrang. Namun, Prameks yang turun di stasiun Prambanan hanya dibatasi untuk 2 kereta pagi dari Jogja dan Solo saja.

Untuk yang turun di Stasiun Tugu, bisa langsung naik ke situs candi naik bus Trans Jogja jalur 1A. Kalau dari Stasiun Lempuyangan, naiklah bus Trans Jogja jalur 4A dan transit di shelter Bundaran UGM. Dari sini, naklah bus Trans Jogja jalur 1A.

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Tempat wisata Candi Prambanan dibuka mulai pukul 06.00 – 17.00 WIB. Untuk menikmati keindahan Candi Roro Jonggrang, pengunjung dikenakan tarif Rp40.000 (untuk usia di atas 10 tahun) dan Rp20.000 untuk usia 3 – 10 tahun.

Tiket masuk Candi Prambanan untuk turis domestik tersebut berbeda jauh dengan wisatawan mancanegara yang dikenai tarif Rp337.500 untuk orang dewasa dan Rp202.500 untuk anak anak. Bila kamu ingin lebih hemat lagi, mending beli tiket terusan aja.

Tiket paket wisata Prambanan – Ratu Boko dan Prambanan – Borobudur masing masing dijual Rp75.000 untuk usia 10 tahun ke atas dan Rp35.000 untuk anak-anak usia 3 – 10 tahun. Itu sudah termasuk fasilitas Candi Prambanan berupa shuttle bus untuk menuju ke dua candi tersebut.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Berkunjung ke Tempat Wisata Candi Prambanan

Supaya kunjunganmu ke tempat wisata Candi Prambanan sukses, ada info yang perlu kamu simak nih. Apa aja, ya?

  • Berkunjunglah di pagi hari di mana sinar matahari tak terlalu terik. Selain itu, pengunjung juga belum terlalu ramai sehingga kamu bisa bebas berfoto tanpa terganggu orang yang berlalu lalang.
  • Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman karena jarak yang kamu tempuh tak pendek. Alas kaki yang nyaman akan membuat kakimu tak cepat pegal.
  • Karena ini adalah jenis wisata outdoor, maka pilihlah waktu berkunjung di luar musim penghujan agar kamu bebas berjalan jalan.
  • Kompleks Candi Roro Jonggrang termasuk tempat suci, jadi usahakan jaga sikap, perkataan, dan pikiran. Berbuat sesuatu yang negatif mungkin akan mendatangkan hal buruk di kehidupanmu.

Create by ipadguides in category of> Travel Story